NFT Bisa Jadi Solusi Simpan Aset Karya Desa Wisata

Akhir-akhir ini di berita ramai tentang NFT (Non Fungible Token) yang dibuat oleh seorang mahasiswa asal Semarang, Gozhali. Gozhali menjual foto selfi selama 4 tahun di platform Opensea.io. Marketplace untuk menjual NFT.

NFT sendiri merupakan aset yang bisa berupa gambar, lukisan, foto, video atau audio. Dinamakan NFT karena aset ini tidak dapat dipertukarkan (non fungible). Kemudian Token, diartikan sebagai sertifikat digital atas aset  tidak dapat dipertukarkan tersebut.

Prinsip NFT yang unik ini, dianggap bisa menjadi solusi bagi pelaku seni untuk menjual karyanya dengan konsep yang lebih baik. Karena, setiap karya yang dijual sebagai NFT akan mempunyai sertifikat digital yang unik dan tidak dapat dipalsukan.

Walaupun, memang di platform jual beli NFT seperti Opensea.io gambar-gambar maupun foto bisa di unduh, tetapi tidak dengan sertifikat digitalnya.

Ditambah lagi dengan berjalannya marketplace NFT ini di sistem Blockchain (teknologi yang terhubung melalui kriptografi) yang menguatkan keamanan dari sistem yang berjalan dan sangat sulit di retas.

Kata Pak Sandi

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno juga pernah menyampaikan bahwa NFT ini merupakan peluang bagi ekonomi kreatif.

“Di tengah-tengah NFT (Non-Fungible Token) dan juga bagaimana memonetisasi karya-karya seni di dalam metaverse kita melihat ada ruang. Beberapa karya yang bisa masuk ke dalam metaverse ini, menurut saya akan membuka peluang usaha dan kesempatan kerja dan akan meningkatkan penghasilan dari pada pelaku ekonomi kreatif,” kata Sandiaga dalam siaran pers, Senin (17/1/2022).

Desa Wisata, dimana didalamnya tidak lepas dari kegiatan seni, budaya dan ekonomi kreatif tentunya, sepertinya dapat menggunakan konsep NFT ini untuk mengelola asetnya ataupun mendapatkan keuntungan dari aset ini.

Desa Wisata Branjang, mencoba merespon hal ini dengan melakukan pengelolaan aset karya seni melalui Mirafra Studios. Komunitas kreatif di Desa Wisata Branjang, yang di isi oleh anak-anak muda. Aset karya seni ini kemudian di upload dan dijual di marketplace NFT Opensea.io

Kami berpikir daripada menyimpan aset tersebut di memori eksternal ataupun cloud, sepertinya menjadikannya NFT akan lebih menarik. Walaupun kami memang tidak berfokus pada monetisasi konten tersebut. Jika dapat menghasilkan, itu adalah nilai lebih yang bisa dinikmati.

Kunjungi link berikut untuk melihat koleksinya. https://opensea.io/MirafraStudios

Dan berikut adalah salah satu foto yang telah di list di Marketplace NFT oleh Desa Wisata Branjang. Aset ini juga termasuk akses unduh file asli dengan resolusi tinggi. Jadi jika ada yang membeli foto ini, dapat menggunakan untuk kepentingan komersial semaksimal mungkin.

Harvesting Sap NFT Desa Wisata Branjang

Dengan menyimpan karya di marketplace NFT, kita dapat sekaligus mempromosikan wisata dan mendapat keuntungan dari penjualannya.

Bagaimana menurut kalian, teman-teman pelaku seni dan pegiat wisata?

Yuk komen dibawah 🙂

4 thoughts on “NFT Bisa Jadi Solusi Simpan Aset Karya Desa Wisata”

  1. Mustaqim February 2, 2022

    It’s great, amazing!

  2. Mustaqim February 2, 2022

    It’s great, amazing!
    Hebat, Luar biasa !..
    Terimakasih, sangat bermanfaat

  3. Agus Riyadi February 2, 2022

    Terimakasih atas informasi dan wawasannya…

  4. Bagus sekali ini untuk memajukan desa branjang ,sekaligus pemudanya yg kreatif ???

Tulis Komentar

Your Alamat email will not be published.

Artikel Terbaru

jual buket bunga semarang

Jual Buket Bunga Semarang

Resep lele bumbu kuning

Resep Lele Bumbu Kuning

Perbedaan Gula Jawa dan Gula Aren

Perbedaan Gula Jawa dan Gula Aren

Kategori
× Chat